Sebuah
layang-layang yang baru saja selesai dibuat. Pemiliknya membawa ia ke
lapangan terbuka. Secara perlahan-lahan layang-layang itu menemukan
dirinya terbang semakin lama semakin tinggi.
Ketika ia mengangkat wajahnya menengadah ke langit, ia berteriak
gembira; 'Wuaahhh, langit yang biru. Aku akan terbang tinggi sampai ke
ujung sana.
Namun tiba-tiba ia merasa bahwa perjanannya kini agak tersendat dan
menjadi berat. Ia tidak bisa bergerak lebih tinggi dan tak mampu maju
lebih jauh lagi. Ketika ia menundukkan kepalanya, barulah ia tahu kalau
pemiliknya memegang kuat ujung benang. Benang itulah yang membuatnya tak
bisa terbang tinggi.
Layang-layang itu menjadi amat marah. 'Mengapa ia tidak melepaskan
aku?? Bila aku dilepaskan secara bebas, aku pasti akan terbang lebih
tinggi menembusi awan-awan yang ada jauh di atas sana.' Demikian
layang-layang itu berontak.
Tiba-tiba tali benang itu terputus. Dan Ternyata bukan kenikmatanlah
yang dia peroleh. Sebaliknya, ia kini jungkir balik terbang tak teratur
dibawa angin. Angin kencang datang menghembus, dan ia jatuh tersangkut
di atas sebatang pohon. Rangka-rangkanya patah. Kertas-kertasnya sobek.
Ia kini menjadi seonggok sampah yang tak berbentuk.
Pada saat seseorang berkata bahwa ia hebat dan kuat, saat itu merupakan awal kehancurannya.
Comments[ 0 ]
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.