Radit dan Jani adalah sepasang kekasih yang yang saling mencintai.
Mereka nekatb menjalin hubungan walau tanpa restu orang tua Jani.
“Bodoh” adalah nama panggilan sayang Radit dan Jani. Mereka menjalani
hidup berdua tanpa bekal uang dan pekerjaan tetap. Radit dan Jani selalu
di datangi oleh si pemilik kontrakan karena mereka belum membayar uang
kontrakan. Mereka nekad mencuri, mengutil, dan merampok untuk membeli
makan, rokok dan membayar uang kontrakan. Langkah mereka semakin berat
karena Radit tergantung terhadap obat-obatan terlarang. Namun, kekuatan
cinta merekalah yang membuat semua beban berat hidup tidak terasa.
Pada suatu hari, Jani sedang berbadan dua atau hamil. Mereka pun
akhirnya sadar akan kenyataan dan kehidupan, bahwa hidup mereka harus
berubah. Radit berusaha keras untuk berhenti menggunakan narkoba dan
Radit rela sakit karena sakau hanya demi keinginan Jani yang melarang
Radit memakai barang haram itu. Radit juga berusaha keras mencari
pekerjaan yang tetap untuk menghidupi Jani dan anak dalam kandungan
Jani, tetapi Radit tidak berhasil mendapatkan pekerjaan yang tetap dan
sering kali berpindah-pindah bekerja. Radit dan Jani semakin terhimpit
karena tidak mempunyai uang dan mereka datang ke rumah orang tua Jani
untuk memberi kabar soal kehamilan Jani sekaligus ingin meminjam uang
kepada ayah Jani. Tapi usaha itu sia-sia karena ayah Jani tidak mau
meminjamkan uang kepada Radit, bahkan Radit dan Jani dipaksa untuk
berpisah, tapi mereka menolaknya dan pergi lagi untuk bersama selamanya.
Suatu hari Jani jatuh sakid, Radit semakin bingung dan gelisah karena
belum mendapatkan pekerjaan yang tetap. Sakit Jani semakin parah dengan
pucatnya wajah Jani, Radit pun membawa Jani ke dokter dan mendapat resep
untuk menebus obat, tetapi dia tidak bisa menebus obat karena uangnya
kurang, akhirnya radit menunda penebusan obat tersebut. Akhirnya Radit
mendapat pekerjaan lagi yaitu bekerja di sebuah discotic. Di saat Radit
sedang bekerja, Jani menelfon dan menyuruhnya pulang karena Jani sedang
sakit dan sendirian di kontrakan. Radit pun meminjam uang kepada bosnya,
tapi bosnya menolak untuk meminjamkan uang kepada Radit. Akhirnya
datang musuh dari Radit, dan memberi tantangan kepada Radit.
Tantangannya adalah Radit disuruh meminum air kencing dia, jika Radit
berani minum air kencing sampai habis, Radit akan mendapatkan uang untuk
menebus obat Jani. Radit pun meminum air kencing itu dan mendapatkan
uangnya.
Ketika selesai menebus obat, Radit kembali ke kontrakan dan di tengah
perjalanan Radit bertemu dengan orang yang pernah dia curi
handphonennya. Akhirnya Radit di hajar oleh teman-teman orang itu, dan
oabat untuk Jani pun hancur dan remuk. Radit kembali ke kontrakan dengan
wajah babak belur. Dia akhirnya putus asa dan menyerah. Esok harinya
Radit mengembalikan Jani kepada Orang tuanya walau sesungguhnya Radit
tidak mau melakukan hal itu. Jani akhirnya menikah dengan orang pilihan
ayahnya dan dia melahirkan anak dari Radit yang bernama Kirana.
Suatu hari Radit datang menemui Jani yang sedang bermain bersama anaknya
kirana dan suaminya. Radit menangis ketika memberikan kado untuk Kirana
dan berbicara dengan Jani, walau begitu Radit tetap bahagia melihat
Jani dan Kirana bahagia bersama keluarganya dan kehidupan mereka bisa
terpenuhi.
Comments[ 0 ]
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.