Saya
pernah di undang makan malam oleh teman Yahudi. Setelah usai makan, dia
bayar sendiri bill nya dan pergi sambil mengucapkan terimakasih atas
kedatangan saya.Dia tidak merasa bersalah ketika pergi tanpa membayar
bill saya.Padahal dia undang saya. Saya tidak merasa tersinggung karena
begitu etikanya. Secara moral dia tidak merasa bersalah karena itulah
kebiasaan di lingkungannya. Beda dengan di Cina, kalau kita di undang
makan malam, kening kita berkerut saja dia sudah cemas.Cemas makanan
terhidang tidak membuat kita puas.Setelah usai makan dia akan bersegera
membayar Bill. Bagi mereka membayar makan teman adalah kehormatan.Ini
etika dan standar moral mereka.
Bila kita melakukan perbuatan
baik atau memberi sesuatu kepada seseorang ,di dunia barat mereka akan
segera mengatakan Thank you very much dan kita akan segera menjawab
"Most welcome ". Etika mereka kalau di beri maka akan mengatakan
terimakasiih dan dijawab dengan terimakasih kembali. Artinya ada niat
atau unsur untuk membalasnya dalam kesempatan lain. Kebaikan harus
dibalas kebaikan. Tapi orang china kalau menerima kebaikan atau
pemberian, maka dia akan berkata " Xièxiè ( terimakasih ) dan akan di
jawab Bùyòng xiè . ( tidak perlu terimakasih). Mengapa? etika china,
orang menerima kebaikan tidak punya kewajban membalasnya.Ini moral
mereka, sandarannya adalah budaya..
Kalau etika lebih bersifat
teori sementara moral lebih bersifat praktis.Teorinya sederhana bahwa
kebaikan harus dibalas kebaikan. Berbuat baik hanya kepada mereka yang
berbuat baik. Bersilaturahim hanya kepada mereka yang bersilaturahim
denganmu. Berbicara hanya kepada mereka yang berbicara denganmu.
Memberi makan hanya kepada mereka yang memberi makan kepadamu.
Memuliakan hanya kepada mereka yg memuliakanmu.Bagaimana dengan orang
jahat. Orang jahat di asingkan secara sosial,,Orang pelit kehilangan
komunitas. Orang sombong tidak mau bergaul kehilangan kehormatan.
Artinya keburukan dibalas dengan keburukan juga. Ini standar etika
berlaku dimana saja. Di barat maupun di timur sama saja.
Bagaimana Akhlak ? Sebagian orang menganggap etika itu sendiri adalah
akhlak. Memang keliatan sama karena keduanya berhubungan dengan tingkah
laku manusia. Namun ada letak perbedaannya yang principil yaitu soal
kebenaran. Kebenaran pada etika adalah kebenaran akal yang bersandar
pada filsafat. Ini kebenaran yang bersifat subjective. Yang tentu
kebenaran itu tidak selalu benar tergantung dengan tempat, situasi dan
kondisi yang ada. Sementara akhlak, sumber kebenaran itu berasal dari
Tuhan. Ini bukan buah pikiran akal dan bukan pula tesis filsafat. Ini
firman Allah. Ia menembus ruang dan waktu yang tak mungkin didebat.
Bagimana aplikasi Akhlak ? Berbuat baik bukan hanya kepada mereka yang
berbuat baik kepadamu tapi juga kepada orang yang jahat. Bersilaturahim
bukan hanya kepada mereka yang bersilaturahim tapi juga kepada mereka
yg memutuskannya Berbicara bukan hanya kepada mereka yang berbicara
tapi juga kepada mereka yeng enggan berbicara. Memaafkan mereka yang
tidak memberi kemaafan. Mereka amanah kepada mereka yang
mengkhianatinya. Memuliakan mereka yg menghinanya. Sikap ini jelas
secara etika dan moral keliatan konyol tapi itulah Akhlak..
Nah
anakku, Dengan akhlak , tak penting bila air susu dibalas tuba, tak
penting titian biasa lapuk,janji biasa ingkar, semua dimaafkan. Yang
jauh mendekat, yang dekat merapat. Tidak perlu ada benci , tidak perlu
hukum sosial, tidak perlu ada eklusifitas, tidak perlu ada pencitraan
untuk menaikan gengsi. Karena semua perbuatan hanya karena Tuhan dan
semua urusan kembali kepada Tuhan. Bila kebaikan berbalas baik maka
bersyukur kepada Tuhan, dan bila kebaikan dibalas kejahatan maka
bersabar. Apapun itu bagi orang yang berakhlak , semua adalah
baik..Hidupnya bahagia dan kecukupan bukan karena simbol duniawi tapi
karena Tuhan hadir dalam dirinya, untuk cinta bagi semua..
Pahamkan sayang..
Comments[ 0 ]
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.